Tana Tidung – Festival Literasi (Fesli) Tana Tidung Tahun 2024 diselenggarakan dengan meriah di Aula Lantai 3 Bankaltimtara pada Selasa, 12 November 2024. Acara ini dihadiri oleh Kapolres Tana Tidung, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Kepala Sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Tana Tidung, pengelola perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM), dewan juri festival, peserta lomba, dan tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat untuk mendorong budaya literasi di Kabupaten Tana Tidung.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum, Pjs Bupati Tana Tidung menekankan pentingnya festival ini sebagai langkah untuk meningkatkan kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) di tingkat kabupaten. “Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kerjasama dari seluruh pengelola perpustakaan, baik perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, maupun TBM,” ungkapnya.
Ketua panitia acara sebelumnya telah menjelaskan bahwa tujuan utama Festival Literasi ini adalah menumbuhkan kegemaran membaca, khususnya di kalangan generasi muda, dengan beragam bacaan yang mengangkat budaya bangsa, persatuan, dan nasionalisme. Festival ini juga bertujuan menarik minat baca anak terhadap cerita budaya lokal dan Nusantara, membina bakat, serta melatih anak untuk menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, inovatif, dan kompetitif.
Menurut Pjs Bupati, kemampuan dan minat membaca adalah modal penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berwawasan luas, dan tangkas dalam menghadapi tantangan global. “Pembudayaan kegemaran membaca harus ditanamkan sejak dini dalam kondisi yang kondusif, harmonis, dan komunikatif, dengan melibatkan guru, orang tua, masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta,” tambahnya.
Festival Literasi ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan minat baca anak-anak Tana Tidung, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang mengatur bahwa pembudayaan gemar membaca dapat dilakukan melalui tiga jalur: keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.